Kamis, 07 Maret 2013

"Aku sayang Ayah"

Hal teberat yang dialami seorang gadis kecil adalah kehilangan ayahnya.


Hari itu, gadis kecil melihat Ayahnya tampak tidur dengan sangat pulas.
kata orang "Allah sayang ayahnya"
diam-diam ia membantah dalam hati "Tapi kan Allah menyayangiku juga?"
dengan polos, ia menuju tempat tidur ayahnya, menunggu ayahnya terbangun.

Satu persatu dari mereka datang.
Ia tak peduli. ia tetap menunggu.
"Ayah pasti bangun" katanya.

Tapi ayahnya tak pernah bangun.

Ayahnya tak pernah bangun lagi.

Rasanya, baru saja Ia ditampar oleh kenyataan.
---

Kini, gadis kecil telah tumbuh. Tumbuh untuk berdiri tegak.


iya, Ini aku.


Rasa kehilangan akan sang ayah dan kasih sayang itu semakin menipis dan bahkan perasaan kehilangan itu membuat diri ini kuat untuk berdiri dan bertindak lebih baik lagi. meskipun rasa cemburu dengan kemesraan sang ayah terhadap anaknya seperti yang dialami oleh teman-teman selalu mengusik ku, aku tak menjadi lemah lagi. 
Karena kupikir, ibukulah yang ku anggap sebagai seorang ibu dan juga seorang ayah yang penuh dengan kasih sayang tulus.
Allah telah menggantikan butiran air mataku saat itu dengan senyuman berlipat ganda.
aku percaya, Allah tak akan mengambil sesuatu dari hambaNya, kecuali Allah menggantikannya dengan yang lebih baik.



Rencana Allah selalu indah..

Kalau airmata sedikit mampu mengobati perasaan yg perih. Lakukanlah! bukankah orang nangis itu tidak selalu lemah?  Setelah itu tersenyumlah, maka kau akan semakin kuat. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar