Sabtu, 25 Agustus 2018

Diam.

Mereka merasa bahwa mereka tahu segalanya. Mereka merasa bahwa mereka paling mengetahuinya. Takdir kita.

padahal tentang orang lain
kita tak pernah tahu, bagaimana seseorang bertahan ketika ia sendirian. Kita tak tahu berapa banyak air mata yang ia habiskan--untuk sebuah harapan.

Tapi dari hal-hal seperti ini aku bersyukur bahwa bisa jadi Allah, sedang mengajariku untuk tak melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Akan lebih baik diam. Atau terlihat bodoh dan tak mengetahui apapun agar tak merasa diriku ini, lebih baik dari yang lain.

Meskipun aku tahu benar apa yang sedang kudengar dan mereka bicarakan.
Aku ingin mengisi perkataanku, hanya dengan kedamaian dan hal-hal menyenangkan sebaik yang bisa aku lakukan.

Karna apa yang kukeluarkan, takkan bisa kutarik ulang.

Selasa, 19 Juni 2018

:)


"Lalu, bagaimana perasaanmu?"

Aku terdiam dan menghela napas dalam - dalam. Berpikir sejenak tentang bagaimana yang kurasakan.

"Kadang - kadang, aku merasa bahwa aku mencintainya lebih daripada dia mencintaiku dan itu membuatku sedikit marah.

Tapi apa yang bisa kulakukan? 

Selama dia ada di sisiku, Aku sudah merasa sangat bahagia."

Teruslah berada disisiku, ya.

Kepada Kamu; yang tertulis sebagai takdirku.




Kolokium, Seminar, Wisuda!


Dari judulnya.. Ya. Sudah terlihat perjalananku masih belum selesai. Masih ada sidang dan pengurusan skl. Tapii..
Alhamdulillah. Untuk pencapaian sejauh ini dalam waktu yang seperti ini, tak pernah kusangka sebelumnya. 

Tak pernah terbesit dalam fikiranku dan
tak tahu dulu bagaimana untuk melakukannya.

Yang kemudian mengalir begitu saja. Dan pada akhirnya selalu,
Rencana Allah jauh lebih baik. Jauh lebih indah dari yang kuduga. :)

Sebelumnya, aku sedikit sedih dengan teman teman yang mengusiliku.
"Dek, kok belum seminar? Kan kolokium pertama.."

Ya, Kolokium Pertama. Kolokium di IPB artinya adalah Seminar Proposal. Pada saat itu, dari seluruh teman-teman statistika angkatanku, aku yang pertama kali melakukannya. Alhamdulillah. Senang sekali hingga dibikinkan apresiasi dari Departemen Sttaistika IPB.







"Loh dek kapan seminar lah kan kolokiumnya yang pertama."
Begitu begitu saja pertanyaannya..
Jadi ntah mengapa teman teman cowo angkatanku hobi sekali mengusiliku. Udah dingetin juga, mau aku semarah apapun tetap saja dibilang ngga bisa marah. Selanjutnya aku yang diceramahi dan diingatkan "eh adek, adek gaboleh marah-marah. Berdosa lho" 
Hingga akhirnya aku yang mudah sekalii dibuat tertawa oleh kelakuan mereka, meskipun kelakuannya itu adalah mengusiliku.. 

Loh kok jadi curhatin mereka ya. Wkwk. Ya pada intinya, walaupun kelihatannya baik - baik saja, aku juga sedih lho ketika disindir kapan seminar karna kolokium pertama. Huhuhu. 

Penelitian ini sudah kumulai sejak praktik lapang. Jadi skripsiku meneruskan proyek yang diberikan oleh direktur di perusahaan tempatku praktik lapang. Perusahaan tersebut bergerak di bidang perunggasan.

Kalau ada yang berkata cepat sekali aku mengerjakannya, sebenarnya tidak seperti itu..

Penelitianku bertujuan untuk menentukan model terbaik dalam peramalan harga broiler dan karkas. Untuk yang tidak tahu apa itu broiler dan karkas bisa di searching di google yaaa.. :p

Sewaktu di kantor, waktuku banyak dihabiskan untuk mencari data, survei turun lapang ke wet market dan modern market, serta wawancara pedagang. Setelah praktik lapang selesai, aku fokus pada pencarian metode terbaik yang dapat digunakan.
Tapi mungkin karena beberapa orang tidak melihat perjalananku dan hanya tahu bahwa aku telah sampai di titik ini, ada yang menganggap bahwa penelitianku tidak ada kendalanya ataupun memandang sebelah mata apa yang sejauh ini kulakukan. :)

Nah untuk kamu yang mengalami beberapa hal serupa sepertiku, tetap bersabar dan berpikir positif, yah. :)

Semoga Allah selalu mengasihi setiap jiwa yang berkata "Ah, kamu mah gampang. Jurusannya gitu doang. Bisa cepet lulus, kan?" yang kemudian tanpa sadar mengecilkan niatmu atau membuatmu tanpa sadar melakukan sesuatu diburu-buru, tanpa dibarengi niat yang ikhlas menuntut ilmu.

Kamu yang paling mengetahui keadaanmu. Mimpimu bukan untuk orang lain. Pun bukan untuk menyusahkan yang lain.
Apakah ketika kamu melakukannya segala sesuatunya dengan sesegera, orang seperti itu yang akan menjadi pertama menunggumu dengan sabar di ujung sana? Tidak. Ia masih akan berkata "Ah kamu mah mentang bisa cepat. Coba saja menjadi aku."

Ya, tidak? 

jadi, tidak ada komentar negatif yang boleh mengecilkan niatmu ya.
Lillahita'ala. :)
Kamu bisa karna Allah Ta'ala. Maka lakukan yang terbaik sedapat yang kamu lakukan. Lakukan segalanya cukup mengharap ridho Allah. Ridho orangtua. Bersyukur bahwa kamu pun, masih memiliki seseorang yang mendukungmu bagaimanapun keadaannya. 









Update foto dari seminar, sampai wisuda 😊













Foto Studio dengan Ibunda





Ini nih sebagian cowo-cowo statistika angkatan 51 IPB yang suka ngusilin, bikin ketawa. Tapi selalu menjaga diriku, walau bagaimanapun berteman, mereka tahu banget aku gasuka disentuh atau tersentuh kaum laki-laki bukan mahrom. Mereka juga nuruut kalau udah aku omelin. Hihi.


Ini lagi, salah satu contohnya. Jadi waktu itu aku disuruh maju kedepan untuk acara apa gitu. Lha terus mereka dari belakang begini coba. Kaya lagi supporteran. Usil banget coba. Gimana ga ketawa akunya didepan.















 





Selasa, 01 Mei 2018

29 April. Hadiah Ulangtahun dari Fauzan.


Hari ini, Fauzan tiba-tiba datang masuk kamar. Ngasih mba ade nya kejutan bunga bikinan sendiri sama tetehnya hihi. Katanya, "Happy birthday Mba Ade"
^^
29 April 1997 - 29 April 2018

Alhamdulillah, 21 tahun umurku.









Umroh guruku.

"Mohon doa nya dah siap dg acesoris dan name tag nya.." - Umi
Beliau adalah Ustadz Abdurahman dan umi.. Guru ngajiku.
Hari ini, Ustadz dan umi pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh selama sepuluh hari.
Pertama kali aku melihat umi dan ustadz berfoto seperti itu, sejuk dan manis sekali rasanya. :)
begitu ramai santri-santriyat yang menjadikan foto tersebut sebagai status whatsapp dan mendoakan yang baik baik. ^^
Bagiku. Melihatnya saja dan tersimpan dalam memori, sudah damai rasanya. ^^
Semoga Allah, selalu menghidupkan kecintaanku, santri dan santriyat terhadap ustadz beserta keluarga. Sampai pada keadaan hilang penat tubuh ini dengan hanya melihat senyumnya.
Semoga ustadz-ustadzku, selalu ridho kepadaku.
Sebab beliau-beliaulah, guru pertamaku mendalami agama. Ustadz-ustadzku di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Ihya. ^^
Dan di saat orang orang berkata pada umi meminta doa semoga bisa menyusul ustadz dan umi bersama pasangan juga kesana..
Yang aku pikirkan pada umi adalah dede (anak umi dan ustadz yang paling kecil) yang akan ditinggal sementara. ^^
Anak kecil itu. Terkadang sering marah marah sama mba ade nya. tapi suatu waktu pernah, dia berkata;
"Mba ade, thankyou.." ucapnya pelan ketika aku bercerita bahwa aku tak lama lagi di al ihya.
"thankyou kenapa dede?"
"udah baik.." jawabnya malu malu.
"ha apa?" tanyaku pura pura tidak mendengar. Tapi dalam hati, aku menahan tawa karna tidak menyangka dede bisa berkata semanis itu. ^^
Ya walaupun selanjutnya ia teriak teriak kembali dan berpura pura ngomel-ngomel lagi hihi.
"Nitip dede ya mba ade.." kata umi  kepadaku. masih dengan isak tangis kecil, ketika aku menyalami beliau tadi pagi.
Semoga aku bisa membuat dede riang selalu dan umi menjadi tenang selama sepuluh hari disana..
Semoga ustadz dan umi, diberikan kesehatan di tanah suci hingga kembali ke tanah air. Aamiin..

Jumat, 09 Maret 2018

Kepada kamu, takdirku.


Aku mencintaimu. Rasanya kata itu tak cukup bila kukatakan sekali dua kali, nanti. Tentang apa apa yang kau rasakan- begitupula aku-segalanya sama jika bisa kita menakari besarnya.

Aku bertanya-tanya bagaimana kita ingin menjadi lebih baik lagi namun seringkali kita tak tahan pada keadaan diri kita sendiri. Bagaimana caranya kita melawan rindu  yang tak lengah untuk menarik kita berdua. Rindu yang terus menerus berkata pada diri kita; tak apa. Hanya pertemuan singkat sedikit saja, katanya.

Maka aku berada di jalan agar kita tak bertemu dahulu sebab aku mencintaimu.

Aku takut bahwa nanti,
jika hari itu benar terjadi dan kita benar bersatu. lalu memiliki satu yang serupa dengan dirimu,

Ia akan bertanya
bagaimana ibu dan ayahnya saling tahu?
Haruskah kujawab pula-kita beberapa waktu sengaja bertemu diam-diam sementara aku tak ingin di kemudian hari dirinya melakukan hal demikian?

Aku selalu percaya bahwa apa-apa yang kita usahakan hari ini akan berdampak pada apa-apa yang ia lakukan kemudian. Aku mulai berhati-hati pada apa yang aku makan sebab aku takut akan berdampak pada kerasnya hatinya semakin ia beranjak dewasa. Aku berhati-hati pada tempat yang aku kunjungi sebab kelak aku berharap ia, menarik diri dari tempat yang Allah murkai.

Aku belajar mengaji karna nanti, aku ingin dia mengenal Tuhannya sedari dini.

Sebab Aku mencintainya..


Bahkan sebelum aku tahu bahwa apakah Allah mengijinkan, ia ada didalam perutku dan tendangan kaki mungilnya; hanya aku satu-satunya yang merasakan. 

:)

Semoga kita tak kemana-mana. Semoga kita tak saling menyakiti.


Wisuda kakakku.

Hari ini, tanggal 21 Februari adalah wisuda kakakku.
Aku tak menyangka pada akhirnya kita benar-benar melakukannya!
Melanjutkan kuliah dengan keadaan satu orangtua hingga sampai pada waktunya
memakai toga. :)
Perjalanan ku ke jogja dengan kereta sendiri adalah yang pertama kali. Sebelumnya aku menggunakan pesawat atau kereta eksekutif. Tapi semakin tua rasanya, kenyamanan untukku sendiri adalah yang harus aku usahakan, bukan hanya menikmati apa yang sudah terlihat baik saja.
Maka kali ini aku menggunakan kereta ekonomi.
Aku senang berpergian sendirian seperti ini, bertanya-tanya dengan pikiranku dan sesekali berkenalan dengan orang orang baru.
Aku duduk di samping seorang nenek pensiunan guru yang tak hentinya berbicara tentang pengalaman masa lalu. Di depanku, ada keluarga kecil yang begitu hangat padaku. Mereka semua orang jawa. Pun sebelah kanan hingga belakangku adalah orang jawa.
Dan kemudian yang aku pikirkan ketika melihat mereka adalah,
Aku mengagumi kesantunan dan keramahan mereka dalam berbicara. :)
***
Aku sampai di kos kakakku pukul sembilan malam. Hari itu hari selasa. Aku baru tahu di hari itu bahwa jadwal kakakku wisuda adalah pagi Rabu. Maka besok pagi sekali setelah kakakku selesai dengan kebayanya, kami berangkat ke acara wisudanya di Universitas Gajah Mada.
Sesampai disana, kakakku bergabung dengan teman-temannya yang lain sementara aku dan ibu, duduk di kursi tamu.
Hari itu, ibuku menangis di sebelahku karna mengenang kembali apa-apa yang telah keluarga kami lalui hingga sampai di hari ini. Di gedung ini. Orang orang sedang melihat kakakku memakai toga di atas panggung sana.
Aku tahu kau selalu memberikan yang terbaik sepanjang sebelas tahun kesendirianmu. Aku mencintaimu, Ibu. :)
***
Hari kedua aku di jogja. Kami bertiga menghabiskan hari ini di Malioboro. Mencari oleh-oleh dan menemani ibuku yang senang sekali melihat sepatu. Hihi
Lalu hari ketiga, kami menyempatkan ke Candi Borobudur karna besoknya aku sudah harus pulang. Aku baru saja kolokium dan masih banyak hal yang belum aku selesaikan.
Tapi aku bersyukur, empat hari yang kulalui ketika itu rasanya sangat berarti dalam hidupku.
Aku senang melihat senyum ibu. :)
***
Tulisanku cukup sampai disini saja. Aku sudah bertekad untuk sesering mungkin menuliskan pengalaman pengalaman penting dalam hidupku disini. Dan ini, adalah bagian awalnya meski sudah terlambat untuk kuceritakan. Hihi. Jadi kutuliskan sedikit saja..
Dan inilah foto-foto kami disana. :) 


Malioboro 😊