Sabtu, 06 Juli 2013

Hello, Stranger

Karena di dunia maya, sapaan terasa begitu hangat..


Sebelumnya, aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan ini.
Kenyataannya, inilah yang terjadi.
Kupikir hati ini belum selesai kutata kembali, namun kau datang tiba-tiba dengan segala kebaikanmu. Kau datang bersama hal baikmu.

Tanpa ku persamasalahkan; siapa sesungguhnya dirimu.
Kukatakan bahwa kau sempurna, untukku.
Kupersilahkan kau masuk kedalam hidupku.
Setidaknya; untuk saat ini, kau mampu membuatku melupakan masalahku dengannya.
Aku ingin melupakannya sejenak. Hanya untuk saat ini, aku ingin melupakan segala kesakitan dan kepedihan yang  ia sebabkan.


Sama hal-nya dengan aku.
Aku rasa kau pun hanya melihat kebaikan-kebaikanku.
Kuakui, Bukankah manusia selalu ingin tampak baik dimata manusia lainnya?

Karena hal-hal baik yang kau ciptakan tiap harinya, kau sukses membuatku merindu,
Seringkali aku tersenyum kecil, membaca percakapan-percakapan kita yang telah lalu. Percakapan-percakapan menggelitik yang tak pernah menyinggung bagaimana kehidupan nyata kita berjalan.


Hari ini,
aku mengecek jejaring sosial kesekian kalinya untuk mencari keberadaanmu, di dunia kita, dunia maya.
Padahal, sebelumnya aku tak pernah mempercayai akan ada kasih sayang yang timbul dengan cara seperti ini. Kasih sayang yang nyata, di dunia yang semu.
Aku dapat berkeliaran dimana saja-tempat-kau-bisa-melihatku. Ya, tentu saja semua jejaring sosial yang sama-sama kita punyai.
Aku akan kecewa jika di hari ini, tak kujumpai dirimu ataupun satu pesan pun darimu.



Karena sesuatu yang maya itu tak dapat kau "lihat" dengan baik,
Lambat laun,
keburukanmu mulai muncul ke permukaan. Cerita-cerita bohong yang setiap hari kau ukir di percakapan kita, Aku mulai menyadarinya.
Bukankah sebaik-baiknya keburukan coba kau tutup-tutupi, Tuhan sendiri-lah yang akan meniupakannya ke mukamu?
Kau tak sebaik yang kukira-inilah ungkapan abege-abege labil saat ini yang cocok denganmu.
berbohong; seperti sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging kau lakukan.



Karna bagiku, pria yang hobinya bohong itu bukanlah pria baik-baik.

Aku harap kau; yang telah Tuhan-ku takdirkan untuk dunia nyataku,
Jadilah pria baik-baik.
Pria yang mampu ku banggakan untuk agamaku, maupun duniaku..