Kamis, 30 Januari 2014

How i feel

Saya cuma mau kamu lihat bahagianya saya saja.

Karna seburuk-buruknya saya, saya takkan pernah membuat orang yang saya cintai dan yang mencintai saya tampak buruk di mata orang lain.
Dan semenyedihkan-menyedihkannya saya. Saya tak ingin membuat orang lain mengasihani saya.

Terlebih itu kamu.

Tapi airmata saya terkadang tak tahu tempat bersembunyi, seberapa besar usaha saya menahan, mereka masih saja ditemukan.

Intinya.

Saya benci. Saya benci menyayangimu namun tak bisa berbuat apa-apa.
Kamu orang pertama yang ingin saya lupakan namun tak pernah berhasil.
Kamu yang tetap ada dalam doa saya bahkan ketika saya berkata ingin melupakanmu.

Kamu, yang bikin saya capek.

Saya tak tahu akan sampai kapan begini, rencana saya adalah menjadi alasan mengapa kamu tersenyum hari ini.
Jika pada akhirnya saya tetap saja bukan alasan mengapa kamu tersenyum, saya tahu rencana Allah selalu lebih baik. Saya berencana, Allah berencana. Namun Allah sebaik-baiknya perencana.

Mulai sekarang, terlihat kuat aja dulu. Urusan nangis di hati belakangan. Allah hidup di hati hamba-Nya yang kuat, kan?

- :)