Untuk kamu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini..
Senin, 10 September 2012
Hari ini, Aku mendengar tentangmu dari
mereka. Kesan pertama: Oh.
Minggu, 10 februari 2013
Kamu mengirim message untuk menanyakan keberadaanku. Sangat singkat. Kesan kedua : kamu cuek
Hari ini, aku mengabadikan sebotol air mineral. Buat kamu
yang mungkin tak akan membaca tulisan ini, aku tak yakin kamu akan ingat botol ini.
Aku lupa-entah sejak kapan, diam-diam aku memerhatikanmu.
Selasa, 12 februari 2013
Hari ini, aku dapat pesan singkat lagi, darimu. Hebatnya,
pesan-pesan itu ku tunggu setiap hari. terlebih sekedar untuk melihatmu pagi ini,
aku bisa bertingkah layaknya orang bodoh. Sungguh hebat! Seperti bintang yang tak pernah absen membuatku ku
candu. Begitu juga kamu.
Satu yang kusadari, kamu bukan pelarian.
Untukmu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini. mungkin kau bertanya kenapa aku lebih banyak diam.
Aku bukanlah mereka.
Yang tak segan memanggilmu ketika mereka
ingin. Kau tahu? Aku takut diabaikan, aku takut tak menjadi diriku sendiri
ketika berhadapan denganmu. Aku takut tak membuatmu nyaman.
Karena aku
mencintaimu dalam diam.
Dalam diam aku merasakan semuanya. Tak luput dari rasa
sakit, aku merasakannya.
Diam-diam aku menyelipkan namamu saat sajadahku terbentang.
Dalam kesunyian, rasa bahagia dan sakit itu aku ceritakan
pada Tuhanku. Bahkan tak jarang air mata
duka dan bahagia mengalir lembut.
Terkadang, aku ingin jadi udara. yang bisa melekat erat tanpa
mengusik kesunyian, menerobos paru-parumu lalu mengisinya dengan kehidupan. Sederhana.
Rabu, 7 Maret 2013
Hari ini, air mataku tak sengaja turun. Untuk kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini; hari ini aku jauh lebih kuat.
Aku tak tahu, bagaimana kisah ini berakhir..
but i know. This is because God. Aku mencintaimu karna
Allah.
Karna Allah menciptakanmu.
Karna Allah, aku tak terobsesi untuk menginginkan orang
yang kucintai menjadi milikku.
Karna aku tahu, makhluk ciptaan Allah adalah milik Allah sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar