Kamis, 07 Maret 2013

Bagaimana kalau ini kisah nyata? (Cerpen part 1)


Untuk kamu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini..
Senin, 10 September 2012
Hari ini, Aku mendengar tentangmu dari mereka. Kesan pertama: Oh.

Minggu, 10 februari 2013
Kamu mengirim message untuk menanyakan keberadaanku. Sangat singkat. Kesan kedua : kamu cuek
Hari ini, aku mengabadikan sebotol air mineral. Buat kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini, aku tak yakin kamu akan ingat botol ini.



Aku lupa-entah sejak kapan, diam-diam aku memerhatikanmu.

Selasa, 12 februari 2013
Hari ini, aku dapat pesan singkat lagi, darimu. Hebatnya, pesan-pesan itu ku tunggu setiap hari. terlebih sekedar untuk melihatmu pagi ini, aku bisa bertingkah layaknya orang bodoh. Sungguh hebat! Seperti bintang yang tak pernah absen membuatku ku candu. Begitu juga kamu.
Satu yang kusadari, kamu bukan pelarian.

Untukmu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini. mungkin kau bertanya kenapa aku lebih banyak diam.

Aku bukanlah mereka. 
Yang tak segan memanggilmu ketika mereka ingin. Kau tahu? Aku takut diabaikan, aku takut tak menjadi diriku sendiri ketika berhadapan denganmu. Aku takut tak membuatmu nyaman.


Karena  aku mencintaimu dalam diam.


Dalam diam aku merasakan semuanya. Tak luput dari rasa sakit, aku merasakannya.
Diam-diam aku menyelipkan namamu saat sajadahku terbentang.
Dalam kesunyian, rasa bahagia dan sakit itu aku ceritakan pada Tuhanku.  Bahkan tak jarang air mata duka dan bahagia mengalir lembut.

Terkadang, aku ingin jadi udara. yang bisa melekat erat tanpa mengusik kesunyian, menerobos paru-parumu  lalu mengisinya dengan kehidupan. Sederhana.

Rabu, 7 Maret 2013
Hari ini, air mataku tak sengaja turun. Untuk kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini; hari ini aku jauh lebih kuat.
Aku tak tahu, bagaimana kisah ini berakhir..

but i know. This is because God. Aku mencintaimu karna Allah.
Karna Allah menciptakanmu.
Karna Allah, aku tak terobsesi untuk menginginkan orang yang kucintai menjadi milikku.
Karna aku tahu, makhluk ciptaan Allah adalah milik Allah sepenuhnya.
Karna aku ingin, Allah Tabaraka wa Ta'ala pun meridhoiku.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar