Kamis, 09 Mei 2013

Bagaimana kalau ini kisah nyata? (Cerpen Part 2)


Ini part 2. Aku selalu ingin membuat  cerpen senyata aslinya. Namun didalamnya hanya sang "aku" yang mengungkapkan rasa. Dan karena tanggal bersifat data. Aku rasa aku hanya perlu mengira-ngira, seberapa jauh baiknya rentang tanggal pertama hingga tanggal kedua. Dan beginilah akhirnya..

Minggu, 3 Maret 2013.
Hari ini, sebuah pesan datang darimu. aku masih mengingat dengan baik bahwa hari ini terakhir kalinya kau meletakkan perhatian-perhatian itu.  Setelah itu, kita berjalan masing-masing.

Rabu, 20 februari 2013
Kau bilang; kau selalu mendoakanku.

Kuberi tahu ya, aku telah lebih dulu menitipkan namamu diatas sajadahku.
Aku telah lebih dulu menguntai namamu di barisan kalimat syukurku pada Tuhan akan bahagiamu. 

ketika itu aku belum sadar bahwa kau berhasil menerima ketulusanku.
Sedang aku, baru saja berhasil kau bohongi.


Minggu, 17 Maret 2013
Kau menanyakan keberadaanku.
seketika hembusan nafasku memburumu. Harapan itu hadir kembali. Mereka tak sabar untuk sekedar mendapati kabarmu hari ini.

Lalu, apa yang kudapat?
Harapan yang berbanding terbalik dengan kenyataan.


karena setelah itu kau tak pernah datang lagi
kurasa, kau mulai berlari.

Aku tak menyangka larimu begitu kencang. hingga angin yang kau tinggalkan dapat menghempaskan jiwaku dan membuat mereka mati suri.

Apa kau tahu bagaimana rasanya menunggu yang tak pernah datang?
Apa kau tahu rasanya menanti yang sudah melupakan?
Jika ya, Mungkin kita bisa saling mengerti dan kau tak cukup tega untuk membuatku merasakan sakitnya.


Lucu. bila mengingat kita berdekatan dan bergerak saling melupakan dengan cara yang sama.
---

Karena itu kamu.
Seringkali aku bertanya-tanya bagaimana caranya untuk tidak mengenang yang berusaha dihapuskan dan bagaimana caranya untuk tidak mengingat yang berusaha dilupakan.
Aku bilang aku akan melupakanmu, padahal baru saja aku mengingatmu di detik sebelum dan sesudahnya. 

3 April 2013
Mulai hari ini. Aku-yang telah lebih dulu kau lupakan, bergerak Pelan-pelan melupakanmu.
Karena kita semakin jauh.  Karena kita berjumpa seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa.


Kini aku hanya meminta padaNya untuk dijauhkan darimu tanpa rasa sakit.

Untuk kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini..
Aku hanya ingin tahu mengapa dulu kau datang ke hidupku, lalu memikirkannya baik-baik :)




Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menerima bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.