Senin, 14 Oktober 2013

Getting older, together






"Aku ingin kau yang berjalan disampingku..
Bukan karna kita saling mengikuti, tapi mengiringi"


...
Hingga aku menghabiskan sisa umurku denganmu, bertambah tua bersama
dimana; di hari itu tubuhku tak dapat lagi berjalan dengan baik..





kita masih saling mengiringi
kau masih membawakan barang bawaanku
dan aku masih menggenggam erat tanganmu
Lalu kau bertanya padaku;

 "apakah kau baik-baik saja?"
padahal, keadaanmu sendiri tak tampak lebih baik..


"They don't think forever lasts. Well, lets prove them wrong.." 






Minggu, 13 Oktober 2013

Untuk kamu.



Assalamualaikumw wbt,


My dear 'Adam',
You don't have to drive any BMW or mercedes or skyline to be gorgeous. Be an iman in prayers.
That's how i define gorgeous.
You don't have to have nice voice and hush me with lovely songs to woo me.
Recite the Kalamullah, Al-Quranul kareem.
That's how i would melt. You don't have to be rich for me to love you.

Sicerely,
Your love 'Hawa'


Sabtu, 06 Juli 2013

Hello, Stranger

Karena di dunia maya, sapaan terasa begitu hangat..


Sebelumnya, aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan ini.
Kenyataannya, inilah yang terjadi.
Kupikir hati ini belum selesai kutata kembali, namun kau datang tiba-tiba dengan segala kebaikanmu. Kau datang bersama hal baikmu.

Tanpa ku persamasalahkan; siapa sesungguhnya dirimu.
Kukatakan bahwa kau sempurna, untukku.
Kupersilahkan kau masuk kedalam hidupku.
Setidaknya; untuk saat ini, kau mampu membuatku melupakan masalahku dengannya.
Aku ingin melupakannya sejenak. Hanya untuk saat ini, aku ingin melupakan segala kesakitan dan kepedihan yang  ia sebabkan.


Sama hal-nya dengan aku.
Aku rasa kau pun hanya melihat kebaikan-kebaikanku.
Kuakui, Bukankah manusia selalu ingin tampak baik dimata manusia lainnya?

Karena hal-hal baik yang kau ciptakan tiap harinya, kau sukses membuatku merindu,
Seringkali aku tersenyum kecil, membaca percakapan-percakapan kita yang telah lalu. Percakapan-percakapan menggelitik yang tak pernah menyinggung bagaimana kehidupan nyata kita berjalan.


Hari ini,
aku mengecek jejaring sosial kesekian kalinya untuk mencari keberadaanmu, di dunia kita, dunia maya.
Padahal, sebelumnya aku tak pernah mempercayai akan ada kasih sayang yang timbul dengan cara seperti ini. Kasih sayang yang nyata, di dunia yang semu.
Aku dapat berkeliaran dimana saja-tempat-kau-bisa-melihatku. Ya, tentu saja semua jejaring sosial yang sama-sama kita punyai.
Aku akan kecewa jika di hari ini, tak kujumpai dirimu ataupun satu pesan pun darimu.



Karena sesuatu yang maya itu tak dapat kau "lihat" dengan baik,
Lambat laun,
keburukanmu mulai muncul ke permukaan. Cerita-cerita bohong yang setiap hari kau ukir di percakapan kita, Aku mulai menyadarinya.
Bukankah sebaik-baiknya keburukan coba kau tutup-tutupi, Tuhan sendiri-lah yang akan meniupakannya ke mukamu?
Kau tak sebaik yang kukira-inilah ungkapan abege-abege labil saat ini yang cocok denganmu.
berbohong; seperti sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging kau lakukan.



Karna bagiku, pria yang hobinya bohong itu bukanlah pria baik-baik.

Aku harap kau; yang telah Tuhan-ku takdirkan untuk dunia nyataku,
Jadilah pria baik-baik.
Pria yang mampu ku banggakan untuk agamaku, maupun duniaku..










Kamis, 09 Mei 2013

Bagaimana kalau ini kisah nyata? (Cerpen Part 2)


Ini part 2. Aku selalu ingin membuat  cerpen senyata aslinya. Namun didalamnya hanya sang "aku" yang mengungkapkan rasa. Dan karena tanggal bersifat data. Aku rasa aku hanya perlu mengira-ngira, seberapa jauh baiknya rentang tanggal pertama hingga tanggal kedua. Dan beginilah akhirnya..

Minggu, 3 Maret 2013.
Hari ini, sebuah pesan datang darimu. aku masih mengingat dengan baik bahwa hari ini terakhir kalinya kau meletakkan perhatian-perhatian itu.  Setelah itu, kita berjalan masing-masing.

Rabu, 20 februari 2013
Kau bilang; kau selalu mendoakanku.

Kuberi tahu ya, aku telah lebih dulu menitipkan namamu diatas sajadahku.
Aku telah lebih dulu menguntai namamu di barisan kalimat syukurku pada Tuhan akan bahagiamu. 

ketika itu aku belum sadar bahwa kau berhasil menerima ketulusanku.
Sedang aku, baru saja berhasil kau bohongi.


Minggu, 17 Maret 2013
Kau menanyakan keberadaanku.
seketika hembusan nafasku memburumu. Harapan itu hadir kembali. Mereka tak sabar untuk sekedar mendapati kabarmu hari ini.

Lalu, apa yang kudapat?
Harapan yang berbanding terbalik dengan kenyataan.


karena setelah itu kau tak pernah datang lagi
kurasa, kau mulai berlari.

Aku tak menyangka larimu begitu kencang. hingga angin yang kau tinggalkan dapat menghempaskan jiwaku dan membuat mereka mati suri.

Apa kau tahu bagaimana rasanya menunggu yang tak pernah datang?
Apa kau tahu rasanya menanti yang sudah melupakan?
Jika ya, Mungkin kita bisa saling mengerti dan kau tak cukup tega untuk membuatku merasakan sakitnya.


Lucu. bila mengingat kita berdekatan dan bergerak saling melupakan dengan cara yang sama.
---

Karena itu kamu.
Seringkali aku bertanya-tanya bagaimana caranya untuk tidak mengenang yang berusaha dihapuskan dan bagaimana caranya untuk tidak mengingat yang berusaha dilupakan.
Aku bilang aku akan melupakanmu, padahal baru saja aku mengingatmu di detik sebelum dan sesudahnya. 

3 April 2013
Mulai hari ini. Aku-yang telah lebih dulu kau lupakan, bergerak Pelan-pelan melupakanmu.
Karena kita semakin jauh.  Karena kita berjumpa seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa.


Kini aku hanya meminta padaNya untuk dijauhkan darimu tanpa rasa sakit.

Untuk kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini..
Aku hanya ingin tahu mengapa dulu kau datang ke hidupku, lalu memikirkannya baik-baik :)




Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menerima bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Selasa, 30 April 2013

Kado Terbaik

29 April 2013
Hari ini, 16 tahun yang lalu
Allah meniupkan ruh-ku untuk sebuah keluarga kecil

Kata mereka, kehadiranku sangat ditunggu-tunggu
Nyatanya, aku pasti merepotkan sekali. Maafkan aku, ibu, ayah.

Waktu itu aku hanya tahu bagaimana caranya meminta dan menangis.
Hari ini. Saat tubuh ini semakin dewasa, aku sudah tahu betul nikmat dari rasa syukur.
Aku ingin sekali, menuliskan wujud mereka lalu meletakkannya di hati ini dalam-dalam.

"Terimakasih, untuk keluarga sederhana yang Kau beri. Terimakasih untuk mata ini yang mampu melihat mereka dengan jelas. Terimakasih untuk telinga ini yang mampu mendengar mereka dengan baik. Terimakasih untuk tubuh yang sempurna ini, Tuhan.."

Selanjutnya, terimakasih untuk kehadiran ayah di 9 tahun umurku.

Untuk ayah, Maafkan aku jika setelah kau pergi, aku masih saja memanggil namamu ketika ibu sedang marah padaku, seperti yang kulakukan dulu. Berlari pada ayah dan menangis didadamu. Bodoh, padahal waktu itu aku tak dapat lagi menangis sambil mencarimu. Pasti aku membuatmu terbangun disana, bukan? Aku janji, aku takkan lagi membuatmu tak tenang. Aku hanya tak ingin ayah merasakan beban lagi. Itu saja.



Pernah, Sehari sebelum hari-ku. Ayahku bertanya "besok mau hadiah apa, nak?"
kujawab Tas baru. setelah dapat tas baru, aku memikirkan kembali hadiah apa yang ku mau untuk tahun depan, hingga aku tak lagi ragu ketika ayah bertanya. dan begitu seterusnya.

Beberapa waktu lalu, Aku bertanya pada diriku sendiri.


"Hadiah apa yang aku mau?"

Rasanya rindu sekali, sudah lama sejak aku tak dapat lagi mendengar ayah.



Apa yang paling kuinginkan? Apa hadiah yang kumau hingga aku kembali menanti ulangtahun ku berikutnya?



Masih tas?

Handphone baru?

Jam baru?

Cake dari ibu?
Ibu?

Ibu. Aku sangat menginkan ibu, disini.


Bukan karna ayah sudah tak ada. Aku selalu berharap ibu tetap ada di tahun berikutnya.


Hati kecil menegurku. Mereka menyuruhku bersyukur.
Katanya, masih ada ibu
Tahun ini juga sama, masih ada ibu.


Tuhan,
Panjangkanlah umur ibu. Sehatkanlah ia selalu. peluklah hatinya ketika ia merasa sudah tak kuat lagi. Mudahkanlah hidup ini untuknya, Tuhan.



Kemudian, panjangkanlah umurku untuknya.


Selamat ulangtahun, Ade.





Karena ibu adalah alasan mengapa aku ingin hidup.

Selasa, 19 Maret 2013

What a real man


A psychic talking to a ghost...

Psychic  : What's the cause of your death?

Ghost    : I'm struck by a car trying to save someone..

Psychic : Why did you do that?

Ghost   : Cause i don't want to my love get hurt..

Psychic : Maybe she's sad now coz your dead?

Ghost   : No, she's happy now..

Psychic : Why ?

Ghost  : Coz the one that i saved....is the man that she loves.

Hari ini saya menemukan ini dari seorang teman. Ini serius, membacanya berulang-ulang kali membuat saya menitikkan air mata. Jika saya menemukan pria seperti ini, mungkin saya akan menjadi wanita paling beruntung+paling egois sedunia. Yang pertama, saya-dicintai orang yang saya cintai. yang kedua, saya-dicintai orang yang tidak-saya-cintai-balik, namun orang itu hanya memikirkan kebahagiaan saya. Sementara, mungkin saja saya tak pernah melihat ke arahnya. What a real man :')





Hanya percaya


       Hari ini, seseorang datang padaku dan bercerita.  sebut saja namanya Rena. Hampir dua tahun belakangan, hatinya telah jatuh untuk seseorang yang usianya terpaut jauh darinya. Dia seorang kristiani. Mereka satu gereja. Seringkali mereka berjumpa saat kebaktian di Gereja. Namun, bisa dihitung dengan jari kesempatan mereka bertatap muka untuk sekedar saling sapa.


Memang, tidak saling menyapa belum tentu tidak saling memikirkan, bukan ? :)



Aku penasaran bagaimana cinta itu bekerja. Tidak jarang, hati dan pikiranku berdebat. Apa itu? Cinta? sekedar kekaguman?

“dia baik. Tapi dia biasa saja, dia juga pendiem banget.” Ujar Rena. Kalau itu sekedar rasa kagum, apa yang ia kagumi? Kebaikannya? Bukankah orang baik tak hanya pria itu? Entahlah. Hanya, Aku selalu mendapati matanya yang tak berhenti tersenyum saat ia bercerita tentang pria itu. Lebih kepada semangat, cerita itu seakan tak pernah ada habisnya. perasaan itu sungguh polos dan tulus. Tak jarang ia menangis karna pria itu.

Hari ini, Rena hampir menangis (lagi). Air matanya terasa kaku untuk keluar. Mungkin jika saat itu aku tak ada di hadapannya, air mata itu takkan malu-malu.


Pria itu akan menikah.



Memang, aku belum  pernah merasakan apa yang dirasakan Rena. Aku hanya mencoba membayangkan. Jika itu aku; akan sakit rasanya bila  bahagia-nya pria itu tak disebabkan olehku. Terlebih, aku bukanlah alasan pria itu tersenyum. Membayangkannya saja cukup membuatku sesak.


Tapi Rena, ia gadis yang tegar. Ia merasakan sakit, bukan berarti ia tidak kuat.



 “Apa aku salah mencintainya? Kenapa setiap aku menceritakan ke teman dekatku, mereka menentang keras?” keluh Rena hari ini. Hatiku terenyuh., Rena butuh dukungan. Ia sudah terlalu lelah menahan perasaan itu dengan erat. Yes, she’s need someone. Hey,you can ask your God to hug you, dear. He is in your heart, right? :’)




Lalu, apa yang salah dari mencintai seseorang dengan sangat dalam?



Bagiku, Itu tidak adil. Bukankah perasaan itu anugrah Tuhan? Tuhanlah yang memganugrahkan cinta dan takdir. Kau tahu? pemberianNya tak pernah sia-sia! Setiap dari mereka menyimpan hikmah. Kenyataannya Ibu dan Ayahku terpaut usia 12 tahun. Namun itu tak jadi ukuran ketidakcocokan mereka. Bahkan, sosok ibulah yang mendorong ayah untuk jadi lelaki hebat. Begitupun sebaliknya. Mereka saling menenangkan, bak malaikat Allah Tabaraka Wa Ta’ala.



Aku rasa, jika Rena dapat menentukan takdirnya sendiri, mungkin ia akan meminta Tuhan untuk dilahirkan bersama-sama dengan pria itu.

--

Untuk Rena. Jadilah kuat.
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sakit. Kau hanya perlu  mempersiapkan diri untuk kuat. Pengalaman membuatmu belajar. Mereka mendewasakanmu.

Aku tak ingin lagi mendengar kau berkata-“aku takut tak bisa melupakannya”-untuk kesekian kalinya.
Hei! masa depanmu masih panjang. Mungkin tidak sekarang. tapi nanti, percayalah, kau akan menemukan orang baik, yang menerima apa adanya dan apa tidak-adanya dirimu.


Karena diberkahi itu, ketika kita berkesempatan membahagiakan mereka yang merasa kita adalah bagian berarti dalam hidup mereka.


"and there will come a time, you will see, with no more tears and love will not break your heart, but dismiss your fears" ...Just believe to God


Kamis, 07 Maret 2013

"Aku sayang Ayah"

Hal teberat yang dialami seorang gadis kecil adalah kehilangan ayahnya.


Hari itu, gadis kecil melihat Ayahnya tampak tidur dengan sangat pulas.
kata orang "Allah sayang ayahnya"
diam-diam ia membantah dalam hati "Tapi kan Allah menyayangiku juga?"
dengan polos, ia menuju tempat tidur ayahnya, menunggu ayahnya terbangun.

Satu persatu dari mereka datang.
Ia tak peduli. ia tetap menunggu.
"Ayah pasti bangun" katanya.

Tapi ayahnya tak pernah bangun.

Ayahnya tak pernah bangun lagi.

Rasanya, baru saja Ia ditampar oleh kenyataan.
---

Kini, gadis kecil telah tumbuh. Tumbuh untuk berdiri tegak.


iya, Ini aku.


Rasa kehilangan akan sang ayah dan kasih sayang itu semakin menipis dan bahkan perasaan kehilangan itu membuat diri ini kuat untuk berdiri dan bertindak lebih baik lagi. meskipun rasa cemburu dengan kemesraan sang ayah terhadap anaknya seperti yang dialami oleh teman-teman selalu mengusik ku, aku tak menjadi lemah lagi. 
Karena kupikir, ibukulah yang ku anggap sebagai seorang ibu dan juga seorang ayah yang penuh dengan kasih sayang tulus.
Allah telah menggantikan butiran air mataku saat itu dengan senyuman berlipat ganda.
aku percaya, Allah tak akan mengambil sesuatu dari hambaNya, kecuali Allah menggantikannya dengan yang lebih baik.



Rencana Allah selalu indah..

Kalau airmata sedikit mampu mengobati perasaan yg perih. Lakukanlah! bukankah orang nangis itu tidak selalu lemah?  Setelah itu tersenyumlah, maka kau akan semakin kuat. 



Bagaimana kalau ini kisah nyata? (Cerpen part 1)


Untuk kamu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini..
Senin, 10 September 2012
Hari ini, Aku mendengar tentangmu dari mereka. Kesan pertama: Oh.

Minggu, 10 februari 2013
Kamu mengirim message untuk menanyakan keberadaanku. Sangat singkat. Kesan kedua : kamu cuek
Hari ini, aku mengabadikan sebotol air mineral. Buat kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini, aku tak yakin kamu akan ingat botol ini.



Aku lupa-entah sejak kapan, diam-diam aku memerhatikanmu.

Selasa, 12 februari 2013
Hari ini, aku dapat pesan singkat lagi, darimu. Hebatnya, pesan-pesan itu ku tunggu setiap hari. terlebih sekedar untuk melihatmu pagi ini, aku bisa bertingkah layaknya orang bodoh. Sungguh hebat! Seperti bintang yang tak pernah absen membuatku ku candu. Begitu juga kamu.
Satu yang kusadari, kamu bukan pelarian.

Untukmu, yang mungkin tak akan membaca tulisan ini. mungkin kau bertanya kenapa aku lebih banyak diam.

Aku bukanlah mereka. 
Yang tak segan memanggilmu ketika mereka ingin. Kau tahu? Aku takut diabaikan, aku takut tak menjadi diriku sendiri ketika berhadapan denganmu. Aku takut tak membuatmu nyaman.


Karena  aku mencintaimu dalam diam.


Dalam diam aku merasakan semuanya. Tak luput dari rasa sakit, aku merasakannya.
Diam-diam aku menyelipkan namamu saat sajadahku terbentang.
Dalam kesunyian, rasa bahagia dan sakit itu aku ceritakan pada Tuhanku.  Bahkan tak jarang air mata duka dan bahagia mengalir lembut.

Terkadang, aku ingin jadi udara. yang bisa melekat erat tanpa mengusik kesunyian, menerobos paru-parumu  lalu mengisinya dengan kehidupan. Sederhana.

Rabu, 7 Maret 2013
Hari ini, air mataku tak sengaja turun. Untuk kamu yang mungkin tak akan membaca tulisan ini; hari ini aku jauh lebih kuat.
Aku tak tahu, bagaimana kisah ini berakhir..

but i know. This is because God. Aku mencintaimu karna Allah.
Karna Allah menciptakanmu.
Karna Allah, aku tak terobsesi untuk menginginkan orang yang kucintai menjadi milikku.
Karna aku tahu, makhluk ciptaan Allah adalah milik Allah sepenuhnya.
Karna aku ingin, Allah Tabaraka wa Ta'ala pun meridhoiku.