Sabtu, 19 Desember 2015

Menemukan yang tepat.

Kata orang,

Kasih sayang adalah perihal yang tak pernah berakhir. Ada kalanya mereka berpindah dan hadir bersama orang yang lebih tepat.

Aku tidak sependapat.

Tepat kelebihannya. Tepat sempurnanya. Sampai letih pun kau berlari mencari dan keringatmu kering karenanya, ia takkpan pernah kau dapatkan. Takkan pernah.

Pernyataan itu, seringkali dimarakkan ketika kau merasa jenuh.
Semacam pembenaran ketika kelak memutuskan untuk berpisah karena ternyata ia bukan orang yang tepat.



Sebab bukan sesederhana itu.
Kasih sayang yang telah Allah tumbuh-letakkan pada sudut terbaik sisimu, tak pantas untuk disamaratakan dengan keegoisanmu yang merasa perlu berpura-pura lupa.

Karena untuk menemukan, 
Kau tak perlu membanding-bandingkan hingga merasa ia pantas dan kau puas.

Mengukur keimanan dan kebaikan seseorang, bukan keahlianmu. Kau takkan pernah merasa puas.

Kau hanya perlu merasa cukup.
Merasa cukup dengan cara sederhana.

Menggantungkan Pada Yang Seharusnya,
Allah Tabaraka Wa Ta’ala.

Kau tahu bahwa Allah Mengerti, ketika kau sendiripun tak kuasa berkata.  
Agar terus Allah Perbaiki dan kau pun terus merasa perlu memperbaiki diri sendiri.

Dirimu, dan segala ketidakmampuanmu menentukan sikap ketika semesta pun turut berbicara.

Hingga pada akhirnya, kaupun siap pada waktu yang tepat. Entah itu waktu yang tepat untuk saling melengkapi, 
ataupun waktu yang tepat untuk berhenti dan saling mengikhlaskan.


Ya. Ikhlas..


Meski terasa sulit menancapkan dalam hati getirnya kata yang disesakkan cinta Allah ini,

kurasa ikhlas, adalah satu-satunya cara menyadari
seberapa besar iman itu sendiri..^^



Berdoalah. Karena hanya doa, yang mampu menggerakkan takdir-Nya.