Senin, 16 Mei 2016

Perempuan, haruskah menutup diri?

Bersandar dari keputusan saya untuk menutup ig dari followers lawan jenis sejak beberapa waktu lalu, ada komentar-komentar yang langsung ditujukan pada saya. Dan hingga sekarang, rasanya saya masih ngga enak hati :')

1. "Ngapain main instagram kalau gitu?"
2. "Jauh-jauh dari ade ah, ade ngga mau main sama laki-laki lagi."
3. "Parah ade mah, ngeblock.."

Atas komentar yang pertama. Saya pikir-pikir, jadi selama ini, beberapa orang beranggapan bahwa upload foto di media sosial bisa merangkup menjadi media penarik perhatian lawan jenis. Jadi, ngapain main instagram kalau tidak ada followers lawan jenisnya.
Ah, mungkin kita sama-sama pernah terbesit pikiran semacam ini. Istighfar. Istighfar..
Banyakin beristighfar..
Sebab kita-saya-dan kamu- pun, pasti menginginkan; dia yang mendatangi orangtua kita nanti, bukan hanya karna foto-foto baik yang kita umbar di media sosial..

Atas komentar yang kedua. Saya, bukan tidak ingin lagi berinteraksi dengan lawan jenis. Di organisasi, organisasi dakwah yang saya ikuti sekalipun, masih membutuhkan koordinasi bersama laki-laki. Tapi masalah upload-meng-upload ini berbeda. Seringkali, ketika foto kegiatan atau foto bersama teman-teman yang saya upload mendapat notifikasi 'like' dari followers lawan jenis, jujur saya malu. Bukannya kenapa, bukannya apa-apa, dan entah kenapa. Maaf, Saya merasa malu. Terlebih jika foto tersebut dikomentari pujian, malu sekali rasanya..

Berlebihan? Saya tahu. Tapi memang,
Ada hal-hal yang tak memiliki alasan sebab memang begitulah adanya. Rasanya malu saja.
Mungkin kalau tidak ada notifikasi 'like' pada foto seperti foto profil line, bbm dan wa, saya tidak terlalu seperti ini..

Berlepas dari itu, saya senang menulis. Menulis apa saja. Sebagian besar tulisan yang saya tujukan bukan hanya untuk diri saya, tapi  juga bagi yang membacanya. Apalagi, jika yang membacanya adalah wanita-wanita juga, sepenanggungan rasa dengan saya. Maka menjadi hobi tersendiri. Berbagi kenangan dan kegiatan dengan teman-teman perempuan yang hanya bisa saya jumpai disana. Tidak ada lawan jenis pun di media tersebut, tak apa. Karna bukan itu intinya.

Membantu diri saya, pun beberapa orang lainnya, yang juga ingin menjaga hatinya, menundukkan pandangannya. Insyaa Allah..

1 komentar: