Minggu, 22 Februari 2015

Ada namamu, di cita-citaku

Terkadang, aku terlalu sibuk beraktifitas.  Namun untuk Allah, hanya secuil waktu yang kuberikan untuk-Nya.
Entah apa yang akan ku katakan jika sedetik kemudian ia memanggilku..    

Terkadang, aku pun terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang tak pasti. Ataupun hal yang tak halal bagiku. Sementara, ada hal yang pasti terjadi namun seringkali terabaikan seolah-olah ia datang hanya ketika tua nanti. 
Padahal tak ada makhluk bernyawa yang   mengetahui.
Dialah, yang disebut  mati.

Meski begitu. Setiap makhluk bernyawa yang akan merasakan mati pasti mempunyai  cita-cita menggebu didalam diri. Tak sedikit pula yang berharap dapat menggapainya sebelum malaikat maut menghampiri.

Sama halnya aku.

Sebelum waktu berhenti untukku, Aku Ingin menjadi wanita yang lebih baik lagi. Jalan berkerikil menuju gerbang cita-citaku dapat ku lewati, bisikan-bisikan setan yang akan membelokkan niatku dapat kuperangi.

Aku ingin istiqamah menggapai mereka dijalanku, di tanganku sendiri.

Adalah cita-cita dan kebahagiaan, mendaftarkan ibu pergi haji^^             

Mengabarkan ibu bahwa anaknya telah mendaftarkan namanya sebagai calon jemaah haji. Cita-cita yang merangkul nama ibu di dalamnya, meggeser cita-citaku menjadi psikologi. Cita-citaku saat ini dan kurasa takkan berubah. Malah bertambah. Hm, menjadi perangkai puisi dan istri yang shalihah, barangkali? :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar